Beranda

Minggu, 29 April 2012

Biologi rangka dan osteologi



Osteologi adalah ilmu tentang rangka (osteon = tulang, logos = ilmu). Temuan fosil umumnya berupa pecahan tulang, besar maupun kecil, yang belum tentu utuh, dan bisa saja tersebar di suatu lingkungan. Pengetahuan mendalam tentang rangka sangat diperlukan dalam mengidentifikasi tulang (manusia maupun binatang) yang ditemukan. Jika telah diketahui bahwa tulang yang ditemukan adalah tulang manusia, maka tahap berikutnya adalah menentukan tulang bagian mana dalam rangka (tulang panjang, tulang pendek, tidak beraturan), dan sisi mana (kiri/kanan) untuk tulang yang berpasangan. Identifikasi berikutnya adalah umur dan seks (jenis kelamin). Setelah itu baru yang lain-lain, seperti penyakit, trauma (luka), afinitas, petumbuhan, variasi individu/geograpis, migrasi, dan sebagainya. Jumlah minimum individu (MNI = Minimum Number of Individual) juga diperlukan bila temuan berupa kubur massal baik dalam konteks arkeologis maupun kriminal.

Biologi rangka, seperti halnya osteologi, juga mempelajari rangka manusia tetapi dengan cakupan lebih luas yang saling berkaitan (pertumbuhan tulang tidak lepas dari pertumbuhan jaringan seperti otot dan tendon). Jadi seorang ahli biologi rangka juga harus memahami pola dan proses pertumbuhan dan perkembangan serta fisiologi manusia, bukan hanya anatominya saja.

Sumber: Stanford et al., 2006 Biological Anthropology: The Natural History of Humankind, Pearson Education Inc., New Jersey.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar